Merge pull request #21878 from evanap/id-install-kubeadm
Translate install-kubeadm to Bahasa Indonesiapull/22017/head
commit
a3e9b6076a
|
@ -0,0 +1,307 @@
|
|||
---
|
||||
title: Menginstal kubeadm
|
||||
content_type: task
|
||||
weight: 10
|
||||
card:
|
||||
name: setup
|
||||
weight: 20
|
||||
title: Menginstal alat persiapan kubeadm
|
||||
---
|
||||
|
||||
<!-- overview -->
|
||||
|
||||
<img src="https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/kubeadm/master/logos/stacked/color/kubeadm-stacked-color.png" align="right" width="150px">Laman ini menunjukkan cara untuk menginstal `kubeadm`.
|
||||
Untuk informasi mengenai cara membuat sebuah klaster dengan kubeadm setelah kamu melakukan proses instalasi ini, lihat laman [Menggunakan kubeadm untuk Membuat Sebuah Klaster](/docs/setup/production-environment/tools/kubeadm/create-cluster-kubeadm/).
|
||||
|
||||
|
||||
|
||||
## {{% heading "prerequisites" %}}
|
||||
|
||||
|
||||
* Satu mesin atau lebih yang menjalankan:
|
||||
- Ubuntu 16.04+
|
||||
- Debian 9+
|
||||
- CentOS 7
|
||||
- Red Hat Enterprise Linux (RHEL) 7
|
||||
- Fedora 25+
|
||||
- HypriotOS v1.0.1+
|
||||
- Container Linux (teruji pada versi 1800.6.0)
|
||||
* 2 GB RAM atau lebih per mesin (kurang dari nilai tersebut akan menyisakan sedikit ruang untuk
|
||||
aplikasi-aplikasimu)
|
||||
* 2 CPU atau lebih
|
||||
* Koneksi internet pada seluruh mesin pada klaster (kamu dapat menggunakan internet
|
||||
publik ataupun pribadi)
|
||||
* _Hostname_ yang unik, alamat MAC, dan product_uuid untuk setiap Node. Lihat [di sini](#memastikan-alamat-mac) untuk detail lebih lanjut.
|
||||
* Porta tertentu pada mesin. Lihat [di sini](#memeriksa-porta-yang-dibutuhkan) untuk detail lebih lanjut.
|
||||
* _Swap_ dinonaktifkan. Kamu **HARUS** menonaktifkan _swap_ agar kubelet dapat berfungsi dengan baik.
|
||||
|
||||
|
||||
|
||||
<!-- steps -->
|
||||
|
||||
## Memastikan alamat MAC dan product_uuid yang unik untuk setiap Node {#memastikan-alamat-mac}
|
||||
|
||||
* Kamu bisa mendapatkan alamat MAC dari antarmuka jaringan menggunakan perintah `ip link` atau `ifconfig -a`
|
||||
* product_uuid didapatkan dengan perintah `sudo cat /sys/class/dmi/id/product_uuid`
|
||||
|
||||
Sangat memungkinkan bagi perangkat keras untuk memiliki alamat yang unik, namun beberapa mesin virtual bisa memiliki
|
||||
nilai yang identik. Kubernetes menggunakan nilai-nilai tersebut untuk mengidentifikasi Node-Node secara unik pada klaster.
|
||||
Jika nilai-nilai tersebut tidak unik pada tiap Node, proses instalasi
|
||||
bisa saja [gagal](https://github.com/kubernetes/kubeadm/issues/31).
|
||||
|
||||
## Memeriksa adaptor jaringan
|
||||
|
||||
Jika kamu memiliki lebih dari satu adaptor jaringan, dan komponen Kubernetes tidak dapat dijangkau melalui rute bawaan (_default route_),
|
||||
kami merekomendasikan kamu untuk menambahkan rute IP sehingga alamat-alamat klaster Kubernetes melewati adaptor yang tepat.
|
||||
|
||||
## Membuat iptables melihat _bridged traffic_
|
||||
|
||||
Agar iptables pada Node Linux dapat melihat _bridged traffic_ dengan benar, kamu harus memastikan `net.bridge.bridge-nf-call-iptables` bernilai 1 pada pengaturan `sysctl`, misalnya.
|
||||
|
||||
```bash
|
||||
cat <<EOF | sudo tee /etc/sysctl.d/k8s.conf
|
||||
net.bridge.bridge-nf-call-ip6tables = 1
|
||||
net.bridge.bridge-nf-call-iptables = 1
|
||||
EOF
|
||||
sudo sysctl --system
|
||||
```
|
||||
|
||||
Pastikan modul `br_netfilter` sudah dimuat sebelum melakukan langkah ini. Hal ini dilakukan dengan menjalankan `lsmod | grep br_netfilter`. Untuk memuatnya secara eksplisit gunakan `sudo modprobe br_netfilter`.
|
||||
|
||||
Untuk detail lebih lanjut, silakan lihat laman [Persyaratan _Plugin_ Jaringan](/id/docs/concepts/extend-kubernetes/compute-storage-net/network-plugins/#persyaratan-plugin-jaringan).
|
||||
|
||||
## Memeriksa porta yang dibutuhkan
|
||||
|
||||
### Node _control-plane_
|
||||
|
||||
| Protokol | Arah | Rentang Porta | Kegunaan | Digunakan oleh |
|
||||
|----------|-----------|------------|-------------------------|---------------------------|
|
||||
| TCP | Inbound | 6443* | Kubernetes API server | All |
|
||||
| TCP | Inbound | 2379-2380 | etcd server client API | kube-apiserver, etcd |
|
||||
| TCP | Inbound | 10250 | Kubelet API | Self, Control plane |
|
||||
| TCP | Inbound | 10251 | kube-scheduler | Self |
|
||||
| TCP | Inbound | 10252 | kube-controller-manager | Self |
|
||||
|
||||
### Node pekerja (_worker_)
|
||||
|
||||
| Protokol | Arah | Rentang Porta | Kegunaan | Digunakan oleh |
|
||||
|----------|-----------|-------------|-----------------------|-------------------------|
|
||||
| TCP | Inbound | 10250 | Kubelet API | Self, Control plane |
|
||||
| TCP | Inbound | 30000-32767 | NodePort Services† | All |
|
||||
|
||||
† Jangkauan porta bawaan untuk [Service NodePort](/id/docs/concepts/services-networking/service/).
|
||||
|
||||
Angka porta yang ditandai dengan * dapat diganti (_overrideable_), sehingga kamu harus memastikan porta khusus lainnya yang kamu sediakan juga terbuka.
|
||||
|
||||
Meskipun porta etcd turut dituliskan pada Node _control-plane_, kamu juga bisa menghos klaster etcd-mu sendiri
|
||||
secara eksternal atau pada porta _custom_.
|
||||
|
||||
_Plugin_ jaringan Pod yang kamu gunakan (lihat di bawah) juga mungkin membutuhkan porta tertentu untuk terbuka.
|
||||
Karena hal ini dapat berbeda pada setiap _plugin_ jaringan Pod, silakan lihat
|
||||
dokumentasi _plugin_ mengenai porta yang dibutuhkan.
|
||||
|
||||
## Menginstal _runtime_
|
||||
|
||||
Untuk menjalankan Container pada Pod, Kubernetes menggunakan
|
||||
{{< glossary_tooltip term_id="container-runtime" text="_runtime_ Container" >}}.
|
||||
|
||||
{{< tabs name="container_runtime" >}}
|
||||
{{% tab name="Linux nodes" %}}
|
||||
|
||||
Secara bawaan, Kubernetes menggunakan
|
||||
{{< glossary_tooltip term_id="cri" text="Container Runtime Interface">}} (CRI)
|
||||
sebagai perantara dengan _runtime_ Container pilihanmu.
|
||||
|
||||
Jika kamu tidak menentukan _runtime_, kubeadm secara otomatis mencoba untuk mendeteksi
|
||||
_runtime_ Container yang terinstal dengan memindai sekumpulan soket domain Unix yang umum digunakan.
|
||||
Tabel berikut menunjukkan _runtime_ Container dan lokasi soketnya:
|
||||
|
||||
{{< table caption = "_Runtime_ Container dan lokasi soketnya" >}}
|
||||
| _Runtime_ | Lokasi domain soket Unix |
|
||||
|------------|-----------------------------------|
|
||||
| Docker | `/var/run/docker.sock` |
|
||||
| containerd | `/run/containerd/containerd.sock` |
|
||||
| CRI-O | `/var/run/crio/crio.sock` |
|
||||
{{< /table >}}
|
||||
|
||||
<br />
|
||||
Jika ditemukan Docker dan containerd secara bersamaan, Docker akan terpilih. Hal ini diperlukan
|
||||
karena Docker 18.09 dirilis dengan containerd dan keduanya dapat ditemukan meskipun kamu
|
||||
hanya menginstal Docker.
|
||||
Jika ditemukan selain dari kedua _runtime_ Container tersebut, kubeadm akan berhenti dengan kegagalan.
|
||||
|
||||
Komponen kubelet berintegrasi dengan Docker melalui implementasi CRI `dockershim` bawaannya.
|
||||
|
||||
Lihat [_runtime_ Container](/docs/setup/production-environment/container-runtimes/)
|
||||
untuk informasi lebih lanjut.
|
||||
{{% /tab %}}
|
||||
{{% tab name="sistem operasi lainnya" %}}
|
||||
Secara bawaan, kubeadm menggunakan {{< glossary_tooltip term_id="docker" >}} sebagai _runtime_ Container.
|
||||
Komponen kubelet berintegrasi dengan Docker melalui implementasi CRI `dockershim` bawaannya.
|
||||
|
||||
Lihat [_runtime_ Container](/docs/setup/production-environment/container-runtimes/)
|
||||
untuk informasi lebih lanjut.
|
||||
{{% /tab %}}
|
||||
{{< /tabs >}}
|
||||
|
||||
|
||||
## Menginstal kubeadm, kubelet, dan kubectl
|
||||
|
||||
Kamu akan menginstal _package_ berikut pada semua mesinmu:
|
||||
|
||||
* `kubeadm`: alat untuk mem-_bootstrap_ klaster.
|
||||
|
||||
* `kubelet`: komponen yang berjalan pada seluruh mesin pada klaster
|
||||
dan memiliki tugas seperti menjalankan Pod dan Container.
|
||||
|
||||
* `kubectl`: alat untuk berinteraksi dengan klastermu.
|
||||
|
||||
Alat kubeadm **tidak akan** menginstal atau mengelola `kubelet` ataupun `kubectl` untukmu, jadi kamu harus memastikan
|
||||
keduanya memiliki versi yang cocok dengan _control plane_ Kubernetes yang akan kamu instal
|
||||
dengan kubeadm. Jika tidak, ada risiko _version skew_ yang dapat terjadi dan
|
||||
dapat berujung pada perangai yang bermasalah dan tidak terduga. Namun, _satu_ _version skew_ minor antara
|
||||
kubelet dan _control plane_ masih diperbolehkan, tetapi versi kubelet tidak boleh melebihi versi API
|
||||
Server. Sebagai contoh, kubelet yang berjalan pada versi 1.7.0 akan kompatibel dengan API Server versi 1.8.0, tetapi tidak sebaliknya.
|
||||
|
||||
Untuk informasi mengenai instalasi `kubectl`, lihat [Menginstal dan mengatur kubectl](/id/docs/tasks/tools/install-kubectl/).
|
||||
|
||||
{{< warning >}}
|
||||
Instruksi ini membuat seluruh _package_ Kubernetes keluar dari _system upgrade_.
|
||||
Hal ini karena kubeadm dan Kubernetes membutuhkan
|
||||
[perhatian khusus untuk pembaharuan](/docs/tasks/administer-cluster/kubeadm/kubeadm-upgrade/).
|
||||
{{</ warning >}}
|
||||
|
||||
Untuk informasi lebih lanjut mengenai _version skew_, lihat:
|
||||
|
||||
* [Kebijakan _version-skew_ dan versi Kubernetes](/docs/setup/release/version-skew-policy/)
|
||||
* [Kebijakan _version skew_](/docs/setup/production-environment/tools/kubeadm/create-cluster-kubeadm/#version-skew-policy) yang spesifik untuk kubeadm
|
||||
|
||||
{{< tabs name="k8s_install" >}}
|
||||
{{% tab name="Ubuntu, Debian atau HypriotOS" %}}
|
||||
```bash
|
||||
sudo apt-get update && sudo apt-get install -y apt-transport-https curl
|
||||
curl -s https://packages.cloud.google.com/apt/doc/apt-key.gpg | sudo apt-key add -
|
||||
cat <<EOF | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/kubernetes.list
|
||||
deb https://apt.kubernetes.io/ kubernetes-xenial main
|
||||
EOF
|
||||
sudo apt-get update
|
||||
sudo apt-get install -y kubelet kubeadm kubectl
|
||||
sudo apt-mark hold kubelet kubeadm kubectl
|
||||
```
|
||||
{{% /tab %}}
|
||||
{{% tab name="CentOS, RHEL atau Fedora" %}}
|
||||
```bash
|
||||
cat <<EOF > /etc/yum.repos.d/kubernetes.repo
|
||||
[kubernetes]
|
||||
name=Kubernetes
|
||||
baseurl=https://packages.cloud.google.com/yum/repos/kubernetes-el7-\$basearch
|
||||
enabled=1
|
||||
gpgcheck=1
|
||||
repo_gpgcheck=1
|
||||
gpgkey=https://packages.cloud.google.com/yum/doc/yum-key.gpg https://packages.cloud.google.com/yum/doc/rpm-package-key.gpg
|
||||
exclude=kubelet kubeadm kubectl
|
||||
EOF
|
||||
|
||||
# Mengatur SELinux menjadi permissive mode (menonaktifkannya secara efektif)
|
||||
setenforce 0
|
||||
sed -i 's/^SELINUX=enforcing$/SELINUX=permissive/' /etc/selinux/config
|
||||
|
||||
yum install -y kubelet kubeadm kubectl --disableexcludes=kubernetes
|
||||
|
||||
systemctl enable --now kubelet
|
||||
```
|
||||
|
||||
**Catatan:**
|
||||
|
||||
- Mengatur SELinux menjadi _permissive mode_ dengan menjalankan `setenforce 0` dan `sed ...` menonaktifkannya secara efektif.
|
||||
Hal ini diperlukan untuk mengizinkan Container untuk mengakses _filesystem_ hos, yang dibutuhkan untuk jaringan Pod sebagai contoh.
|
||||
Kamu harus melakukan ini sampai dukungan SELinux ditingkatkan pada kubelet.
|
||||
|
||||
- Kamu dapat membiarkan SELinux aktif jika kamu mengetahui cara mengonfigurasinya, tetapi hal tersebut mungkin membutuhkan pengaturan yang tidak didukung oleh kubeadm.
|
||||
|
||||
{{% /tab %}}
|
||||
{{% tab name="Container Linux" %}}
|
||||
Menginstal _plugin_ CNI (dibutuhkan untuk kebanyakan jaringan Pod):
|
||||
|
||||
```bash
|
||||
CNI_VERSION="v0.8.2"
|
||||
mkdir -p /opt/cni/bin
|
||||
curl -L "https://github.com/containernetworking/plugins/releases/download/${CNI_VERSION}/cni-plugins-linux-amd64-${CNI_VERSION}.tgz" | tar -C /opt/cni/bin -xz
|
||||
```
|
||||
|
||||
Menginstal crictl (dibutuhkan untuk kubeadm / Kubelet Container Runtime Interface (CRI))
|
||||
|
||||
```bash
|
||||
CRICTL_VERSION="v1.17.0"
|
||||
mkdir -p /opt/bin
|
||||
curl -L "https://github.com/kubernetes-sigs/cri-tools/releases/download/${CRICTL_VERSION}/crictl-${CRICTL_VERSION}-linux-amd64.tar.gz" | tar -C /opt/bin -xz
|
||||
```
|
||||
|
||||
Menginstal `kubeadm`, `kubelet`, `kubectl` dan menambahkan _systemd service_ `kubelet`:
|
||||
|
||||
```bash
|
||||
RELEASE="$(curl -sSL https://dl.k8s.io/release/stable.txt)"
|
||||
|
||||
mkdir -p /opt/bin
|
||||
cd /opt/bin
|
||||
curl -L --remote-name-all https://storage.googleapis.com/kubernetes-release/release/${RELEASE}/bin/linux/amd64/{kubeadm,kubelet,kubectl}
|
||||
chmod +x {kubeadm,kubelet,kubectl}
|
||||
|
||||
RELEASE_VERSION="v0.2.7"
|
||||
curl -sSL "https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/release/${RELEASE_VERSION}/cmd/kubepkg/templates/latest/deb/kubelet/lib/systemd/system/kubelet.service" | sed "s:/usr/bin:/opt/bin:g" > /etc/systemd/system/kubelet.service
|
||||
mkdir -p /etc/systemd/system/kubelet.service.d
|
||||
curl -sSL "https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/release/${RELEASE_VERSION}/cmd/kubepkg/templates/latest/deb/kubeadm/10-kubeadm.conf" | sed "s:/usr/bin:/opt/bin:g" > /etc/systemd/system/kubelet.service.d/10-kubeadm.conf
|
||||
```
|
||||
|
||||
Mengaktifkan dan menjalankan `kubelet`:
|
||||
|
||||
```bash
|
||||
systemctl enable --now kubelet
|
||||
```
|
||||
{{% /tab %}}
|
||||
{{< /tabs >}}
|
||||
|
||||
|
||||
Sekarang kubelet akan melakukan _restart_ setiap beberapa detik, sambil menunggu dalam kondisi _crashloop_ sampai kubeadm memberikan instruksi yang harus dilakukan.
|
||||
|
||||
## Mengonfigurasi _driver_ cgroup yang digunakan oleh kubelet pada Node _control-plane_
|
||||
|
||||
Ketika menggunakan Docker, kubeadm akan mendeteksi secara otomatis _driver_ cgroup untuk kubelet
|
||||
dan mengaturnya pada berkas `/var/lib/kubelet/config.yaml` pada saat _runtime_.
|
||||
|
||||
Jika kamu menggunakan CRI yang berbeda, kamu harus memodifikasi berkasnya dengan nilai `cgroupDriver` yang kamu gunakan, seperti berikut:
|
||||
|
||||
```yaml
|
||||
apiVersion: kubelet.config.k8s.io/v1beta1
|
||||
kind: KubeletConfiguration
|
||||
cgroupDriver: <value>
|
||||
```
|
||||
|
||||
Harap diperhatikan, kamu **hanya** perlu melakukannya jika _driver_ cgroup dari CRI pilihanmu
|
||||
bukanlah `cgroupfs`, karena nilai tersebut merupakan nilai bawaan yang digunakan oleh kubelet.
|
||||
|
||||
{{< note >}}
|
||||
Karena opsi `--cgroup-driver` sudah dihilangkan pada kubelet, jika kamu memilikinya pada `/var/lib/kubelet/kubeadm-flags.env`
|
||||
atau `/etc/default/kubelet`(`/etc/sysconfig/kubelet` untuk RPM), silakan hapus dan gunakan KubeletConfiguration
|
||||
(secara bawaan disimpan di `/var/lib/kubelet/config.yaml`).
|
||||
{{< /note >}}
|
||||
|
||||
Kamu harus melakukan _restart_ pada kubelet:
|
||||
|
||||
```bash
|
||||
systemctl daemon-reload
|
||||
systemctl restart kubelet
|
||||
```
|
||||
|
||||
Deteksi _driver_ cgroup secara otomatis untuk _runtime_ Container lainnya
|
||||
seperti CRI-O dan containerd masih dalam proses pengembangan.
|
||||
|
||||
|
||||
## Penyelesaian masalah
|
||||
|
||||
Jika kamu menemui kesulitan dengan kubeadm, silakan merujuk pada [dokumen penyelesaian masalah](/docs/setup/production-environment/tools/kubeadm/troubleshooting-kubeadm/).
|
||||
|
||||
## {{% heading "whatsnext" %}}
|
||||
|
||||
|
||||
* [Menggunakan kubeadm untuk Membuat Sebuah Klaster](/docs/setup/production-environment/tools/kubeadm/create-cluster-kubeadm/)
|
Loading…
Reference in New Issue