<p>Setelah <i>instance</i> aplikasi telah dibuat, Kubernetes Deployment Controller akan melakukan monitoring <i>instance</i> tersebut secara kontinu. Jika <i>instance</i> pada hos Node mati atau terhapus, Deployment Controller akan mengganti <i>instance</i> tersebut dengan <i>instance</i> Node lain dalam klaster. <b>Ia menyediakan mekanisme penyembuhan diri (<i>self-healing</i>) untuk mengatasi kegagalan mesin atau pemeliharaan (<i>maintenance</i>)</b></p>
<p>Pada masa pra-orkestrasi, instalasi <i>script</i> sering digunakan untuk memulai aplikasi, namun cara ini tidak memberikan mekanisme pemulihan ketika terjadi kegagalan mesin. Dengan kemampuan membuat <i>instance</i> aplikasi dan menjaganya tetap berjalan pada Node, Deployment Kubernetes menyediakan manajemen aplikasi dengan pendekatan fundamental yang berbeda. </p>
<p>Kamu dapat membuat dan mengatur Deployment dengan menggunakan antar muka baris perintah (CLI) Kubernetes, <b>Kubectl</b>. Kubectl menggunakan Kubernetes API untuk berinteraksi dengan klaster. Pada modul ini, kamu akan belajar perintah-perintah yang sering digunakan Kubectl untuk membuat Deployment untuk menjalankan aplikasi kamu pada klaster Kubernetes.</p>
<p>Ketika kamu membuat Deployment, kamu perlu mendefinisikan Container <i>image</i> untuk aplikasi kamu dan jumlah replika yang kamu inginkan. Kamu dapat mengganti informasi tersebut nanti dengan melakukan pembaharuan Deployment kamu; Modul <ahref="docs/tutorials/kubernetes-basics/scale/scale-intro/">5</a> dan <ahref="/docs/tutorials/kubernetes-basics/update/update-intro/">6</a> pada <i>bootcamp</i> ini mendiskusikan bagaimana cara melakukan perluasan (<i>scale</i>) dan pembaruan Deployment kamu.</p>
Pada Deployment pertama kamu, kamu akan menggunakan aplikasi Node.js yang terkemas dalam Container Docker. (Jika kamu belum pernah mencoba membuat aplikasi Node.js dan menyebarkannya dengan Container, kamu dapat melakukannya dengan mengikuti instruksi pada <ahref="/id/docs/tutorials/hello-minikube/">tutorial Hello Minikube</a>).